KONTEKS.CO.ID – Kawasan lereng Gunung Lawu, yang seharusnya menjadi tempat lindung bagi alam dan satwa liar, kembali menjadi saksi dari peristiwa memilukan.
Kebakaran hutan lindung kembali terjadi di petak 40 RPH Tlogo Dringo atau Bukit Gembel Kawasan Mongkrong, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar pada Kamis, 28 September 2023 petang.
Hingga pagi Jumat, 29 September 2023, api masih belum berhasil dipadamkan sepenuhnya.
Kapolsek Tawangmangu, AKP Sutarno, mengungkapkan bahwa ada dua titik api yang masih terpantau mengarah ke selatan. “Sampai pagi ini belum padam. Terpantau dua titik api mengarah ke selatan,” ujarnya.
Kebakaran hutan lindung ini pertama kali terlihat oleh warga setempat sekitar pukul 17.30 WIB pada hari Kamis, 28 September 2023.
Warga yang melihat titik api tersebut segera melaporkannya kepada aparat pemerintah desa, yang kemudian menginformasikannya kepada Perhutani dan Polsek Tawangmangu.
Dari laporan awal yang diterima, Kapolsek Sutarno menjelaskan bahwa kebakaran kali ini terjadi di Bukit Gembel, tepatnya di petak 40 RPH Tlogo Dringo yang merupakan bagian dari BKPH Lawu Utara.
“Perhutani bersama-sama dengan anggota Polsek, Koramil, relawan, dan masyarakat Tawangmangu segera menuju ke lokasi. Ketika tiba di sana, api masih menjalar dan membakar semak belukar,” katanya.
Saat peristiwa tersebut terjadi, kondisi cuaca gelap dan angin kencang semakin memperparah situasi. Hingga pagi hari, dua titik api masih aktif dan terus mengarah ke selatan.
Pemadaman api tak kenal lelah, berbagai upaya telah dilakukan. Perhutani, Koramil Tawangmangu, Satuan Samapta Polres Karanganyar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tim SAR, serta relawan dan masyarakat setempat bahu-membahu melakukan pemadaman api.
Mereka membuat alur-alur pemadaman dan penyekat agar api tidak dapat meluas ke area yang lebih luas.
Kebakaran hutan lindung merupakan ancaman serius bagi ekosistem alam dan keberlangsungan lingkungan.
Selain itu, kebakaran ini juga berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan kualitas udara. Karena itu, penanganan yang cepat dan efisien sangat diperlukan untuk meminimalisir kerusakan lebih lanjut.
Kita sebagai masyarakat harus senantiasa peduli terhadap pelestarian alam dan lingkungan.
Mencegah terjadinya kebakaran hutan dengan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, serta berperan aktif dalam upaya pemadaman saat terjadi kebakaran, adalah langkah-langkah kecil namun penting untuk menjaga kelestarian alam kita.
Semoga kebakaran hutan ini segera dapat dipadamkan dan kerusakan yang terjadi dapat diminimalkan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"