KONTEKS.CO.ID – Banjir menerjang tiga desa di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Senin 17 Oktober 2022.
Akibatnya, permukiman warga terendam hingga setinggi dada orang dewasa. Ribuan warga terpaksa dievakuasi.
Banjir juga menenggelamkan areal sawah warga. Ternak warga banyak yang hanyut.
Ketiga desa yang diterjang banjir itu yakni, Desa Kedungbunder, Desa Bacem dan Kelurahan Sutojayan.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Blitar, sebanyak 1.117 warga terdampak banjir dan telah dievakuasi petugas gabungan mulai BPBD, Tagana, polisi dan TNI.
Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Blitar Windu Susilo mengatakan, saat ini pihaknya masih menelusuri penyebab banjir yang melanda sebagian wilayah Sutojayan.
“Kami masih terus melakukan assesment untuk mengetahui titik lokasi banjir berada di sungai Bogel atau lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, akibat hujan deras pasokan air di Bendungan Serut, Kanigoro sudah mencapai 500 meter kubik per detik hingga menyebabkan sirine di Bendungan Serut berbunyi sebagai tanda pintu air bendungan harus segera dibuka.
Air yang keluar dari Bendungan Serut langsung diarahkan menuju Sungai Brantas yang berlokasi di sisi barat bendungan.
Bendungan Serut memiliki kapasitas penampungan 1.500 meter kubik. Air yang datang berasal dari arah timur Kabupaten Blitar.
Pihak Bendungan Serut akan membuka seluruh pintu air jika ketinggian air mencapai 1.300 meter kubik.
Rudi, salah seorang warga mengatakan, ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Namun demikian, warga yang terdampak sudah dievakuasi.
“Yang parah itu hewan ternak banyak yang hilang hanyut terseret air,” ujarnya kepada Konteks.co.id.
Dikatakan Rudi, hujan deras terus mengguyur wilayah Kota Blitar dan sekitarnya.
“Warga dievakuasi menggunakan perahu karet. Kondisi cuaca terus hujan 24 jam terakhir,” ujarnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"