KONTEKS.CO.ID – Setelah berjuang selama 5 tahun melawan sakitnya, Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono akhirnya menghebuskan nafas terakhirnya pada Kamis, 10 Agustus 2023.
“Sudah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya pertama 2017. Pada pemeriksaan itu ditemukan kanker prostat. Sebelum didiagnosa kanker prostat, Pak Uskup punya komorbid kencing manis, liver kronis, sirosis hepatis, dan lambung kronis,” menurut Agustinus Tri Budi Utomo Vikaris Pastoral Keuskupan Surabaya saat konferensi pers yang dikutip pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono lahir pada 26 September 1953. Ia memulai pengabdianya sebagai Uskup Surabaya pada tanggal 29 Juni 2007. Setelah Johannes Sudiarna Hadiwikarta yang berpulang pada 13 Desember 2003, Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono menggantika beliau sebagai Uskup Surabaya.
Lahir dari pasangan ayah Stephanus Oei Kok Tjia (Widiatmo Wisaksono) dan ibu Ursula Mady Kwa Siok Nio (Madijanti Wisaksono), Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Mgr.
Vincentius Sutikno Wisaksono menjalani pendidikan awalnya di SDK Santo Michael Surabaya, kemudian melanjutkan di SMPK Angelus Custos, dan memasuki Seminari Menengah Garum. Ia menempuh pendidikan teologi di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan dan Fakultas Teologi Wedabhakti, Yogyakarta.
Akhirnya, Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono dikukuhkan menjadi seorang Imam pada tanggal 21 Januari 1982, ketika berusia 28 tahun, oleh Penahbis Mgr. Drs. Jan Antonius M. Klooster C.M. di Gereja Hati Kudus Yesus Surabaya.
Perjalanan pelayanannya dimulai di Paroki St. Yosef, Kediri, Jawa Timur. Lalu melanjutkan menjadi pastur bantu di Katedral Surabaya mulai dari tahun 2004 hingga 2007.
Pada tanggal 3 April 2007 dalam Misa Krisma di Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya, diumumkan terpilihnya Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono sebagai Uskup Surabaya oleh Nuncio Apostolik Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia dan Timor Leste, Mgr. Leopoldo Girelli. Pengumuman ini adalah hasil dari keputusan Paus Benediktus XVI.
Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono resmi ditahbiskan sebagai Uskup Surabaya dalam sebuah upacara pentahbisan yang berlangsung di Stadion Jala Krida Mandala Akademi Angkatan Laut, Kompleks Bumimoro, Morokrembangan, Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 29 Juni 2007, saat usianya mengijak 53 tahun.
Sebagai seorang uskup, Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono memiliki peran yang kompleks dalam melayani Gereja dan umatnya. Salah satu keputusan yang pernah ia ambil adalah melarang pelaksanaan Misa khusus dalam rangka Perayaan Imlek di wilayah Keuskupan Surabaya, meskipun ia memiliki latar belakang sebagai keturunan Tionghoa. Keputusan ini didasarkan pada peraturan Redemptionis Sacramentum.
Selama masa jabatannya dari tahun 2009 hingga 2012, ia menjadi anggota presidium Konferensi Waligereja Indonesia sekaligus menjadi Moderator Sekretariat Jaringan Mitra Perempuan Konferensi Waligereja Indonesia.
Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono menjadi Anggota Keurusan Keuangan dan Ketua Dana Solidaritas Antar Keuskupan pada periode kepengurusan 2015-2018.
Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono juga terlibat dalam upacara pentahbisan sesama uskup, seperti saat ia bertindak sebagai Pentahbis Pendamping dalam pentahbisan Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm. sebagai Uskup Malang.
Upacara tersebut juga melibatkan Uskup Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C., dan Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo.
Demikianlah, perjalanan hidup dan pelayanan Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono sebagai seorang uskup yang telah memberikan dampak yang signifikan bagi Gereja Katolik dan masyarakat Indonesia. Dedikasinya dalam melayani umat dan menjunjung tinggi nilai-nilai iman adalah contoh inspiratif bagi banyak orang.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"