KONTEKS.CO.ID – Ribuan warga Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor mengalami kesulitan mendapatkan air bersih dampak musim kemarau.
Rendahnya intensitas hujan yang turun membuat sumber mata air di wilayah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor berkurang drastis.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko menjelaskan terkait susahnya warga Cisarua, Kabupaten Bogor mendapatkan air bersih.
“Yang terdampak 328 kepala keluarga dengan 1.020 jiwa,” ungkap Aris Nurjatmiko kepada wartawan, Kamis 3 Agustus 2023.
Menurut Aris, jumlah warga yang kesulitan air bersih tersebar di dua kampung, yakni Kampung Sukamulya dan Kampung Cidokom.
Untuk membantu warga, BPBD pun telah menyalurkan air bersih.
“Total distribusi air bersih sebanyak 10.000 liter,” ujar Aris.
Untuk sementara, kebutuhan air bersih di wilayah tersebut sudah terpenuhi.
Namun demikian, masih ada wilayah di kawasan Puncak yang membutuhkan distribusi air.
“Masih terdapat 2 kampung yang masih membutuhkan air bersih di desa tersebut,” kata dia.
Curah Hujan Rendah
Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Citeko, Fatuhri Syabani sebelumnya mengatakan, curah hujan di kawasan Puncak memang sangat rendah beberapa pekan terakhir.
Kondisi itu, kata dia, menyebabkan debit air di aliran Sungai Ciliwung yang melintasi Bendung Katulampa, menurun drastis.
Kata dia, wilayah Bogor memang sudah memasuki musim kemarau.
Meski Kota Bogor dan Puncak dikenal tidak ada perbedaan antara musim hujan dan kemarau, namun dampak berkurangnya curah hujan cukup memengaruhi pasokan air.
Musim kemarau akan mencapai puncaknya pada Agustus-September 2023. Namun, kondisi tersebut masih dapat berubah atau meleset.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"