KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta bantah kabar akan mengirim 6 ribu transmigran ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Kabid Pelindungan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Yogyakarta Elly Supriyanti menjelaskan bantahan kabar kirim transmigran ke IKN itu.
Elly menjelaskan, angka 6.823 transmigran yang beredar adalah akumulasi peserta program transmigrasi DI Yogyakarta sejak 2008 hingga 2022 dan bukan ke IKN.
“Itu sebenarnya yang sudah penempatan selama 15 tahun terakhir dan bukan hanya di Kalimantan,” ungkap Elly menukil Antara, Rabu 2 Agustus 2023.
Elly menyampaikan, Pemerintah Pusat memiliki wacana untuk mengembangkan ketahanan pangan melalui program transmigrasi di kawasan penyangga IKN.
“Jadi wacana itu di kawasan penyangga IKN, bukan di IKN-nya,” jelasnya.
Menurut Elly, jika wacana tersebut akhirnya terealisasi Pemda DIY siap mendukung dengan menyiapkan SDM calon transmigran sesuai alokasi.
Hal itu untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.
Disnakertrans DIY juga disebut telah menyiapkan anggaran untuk mendukung kesiapan calon transmigran baru ke berbagai daerah.
“Soal alokasi penempatan DIY dapat berapa KK (kepala keluarga) itu kan kebijakan pusat,” ujarnya.
Elly menyebutkan, pada 2023 DIY hanya mendapat alokasi transmigrasi sebanyak 20 kepala keluarga (KK) dengan penempatan paling banyak di Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.
Kata Elly, alokasi transmigran itu belum menyasar kawasan penyangga IKN.
“Pada 2022 kita mendapat alokasi 51 KK dan sekarang menjadi 20 KK,” ucapnya.
Tren Transmigrasi Menurun
Jumlah alokasi transmigrasi reguler untuk DIY, kata Elly, mengalami tren penurunan setiap tahun.
Meskipun, berdasarkan data animo yang mendaftar di kabupaten/kota tahun ini telah tercatat sebanyak 311 KK.
“Sejauh ini paling banyak yang mendaftar dari Kabupaten Bantul, Gunungkidul dan Sleman,” ujarnya.
Elly menyebutkan, DIY telah berperan dalam Program Transmigrasi lebih dari lima dasawarsa. Daerah penempatan juga cukup beragam di wilayah Kalimantan, Sumatra dan Sulawesi.
Menurut penilaian Elly, pengalaman dan keterampilan memadai di bidang pertanian menjadi salah satu modal masyarakat DIY sukses sebagai transmigran.
Selain bidang pertanian, setiap calon transmigran juga mendapat bekali kompetensi di bidang perkebunan, kewirausahaan dan keterampilan lainnya.
Termasuk kemampuan beradaptasi dengan sesama transmigran, lingkungan baru, serta penduduk asli di wilayah tujuan.
“Mereka harus bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, dengan kebiasaan-kebiasaan dan adat yang baru, serta bersikap toleran,” pungkasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"