KONTEKS.CO.ID – Ratusan orang diduga menjadi korban keracunan makanan di Cimahi, Jawa Barat.
Para korban terus berdatangan ke Puskesmas Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Cimahi yang jadi Posko Keracunan Makanan, Senin 24 Juli 2023.
Para korban mayoritas mengeluh sakit pada perut dan mual. Sementara, ambulans pun beberapa kali pulang pergi mengantarkan pasien.
Pihak Puskesmas melakukan observasi untuk melihat kondisi pada korban.
Jika kondisinya baik, pasien akan dipulangkan untuk rawat jalan. Namun bagi yang masih harus menerima perawatan lanjutan dirujuk ke rumah sakit dengan diantar ambulans.
Kepala Puskesmas Suerlina Sitompul mengungkapkan sejak pagi sampai pukul 11.00 WIB ada sekitar 14 orang pasien yang datang ke posko.
“Sampai saat ini ada 14 orang yang datang periksa dengan keluhan sama,” ujarnya menukil Antara.
Suerlina mengatakan para pasien tersebut ketika datang langsung diobservasi mulai dari tensi, kadar oksigen, dan cek lab (darah).
“Jika pasien kita lihat bagus hasilnya, kita bekali obat untuk perawatan di rumah. Namun jika berat seperti ada demam, sesak, sulit bernafas, itu kita langsung rujuk ke RS,” kata dia.
Kekinian, sudah ada sekitar tiga sampai empat orang yang dirujuk ke rumah sakit di sekitar Cimahi.
“Ada juga satu anak-anak yang dirujuk,” ucapnya.
Berdasarkan informasi, keracunan massal ini diduga akibat makanan saat kegiatan reses salah satu anggota DPRD Kota Cimahi di Kelurahan Padasuka yang berisi nasi, telur balado dan ayam suwir pada Sabtu 22 Juli 2023.
Dikabarkan korban keracunan sudah sekitar 300 orang dari sekitar 350 peserta yang hadir saat kegiatan reses.
Korban berasal dari tiga kelurahan yakni Kelurahan Setiamanah, Kelurahan Cimahi, dan Kelurahan Padasuka.
Para korban yang harus menerima perawatan lanjutan, dirujuk ke RS Mitra Kasih, RS Cibabat, RS Dustira, RS Kasih Bunda, RS Mall, dan ada juga yang dialihkan ke RS Hasan Sadikin karena beberapa rumah sakit seperti Cibabat dan Mitra Kasih kelebihan pasien.
Pihak Puskesmas Padasuka juga telah mengirimkan sampel makanan untuk diuji di Labkesda Jawa Barat.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"