KONTEKS.CO.ID – Gubernur Jawa Tengah yang juga calon presiden PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, menghadiri acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (APEKSI) di gedung Upperhills Convention Hall, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 13 Juli 2023.
Saat tiba, Ganjar didampingi Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, dan dikawal masuk arena Rakernas XVI APEKSI. Ganjar disambut hangat ribuan peserta yang hadir.
Tidak sedikit yang menyalami Ganjar yang menjadi narasumber untuk menyampaikan gagasan-gagasannya menghadapi tantangan Indonesia ke depan.
Dalam kapasitasnya sebagai bakal calon presiden, Ganjar menyampaikan gagasannya dengan tema “Visi Kota Untuk Pemimpin Negeri”.
Terlihat di panggung acara bersama Ganjar adalah Ketua Umum APEKSI, Bima Arya yang juga merupakan Wali Kota Bogor. Wali Kota Makassar yang akrab disapa Danny Pomanto selaku tuan rumah membacakan profil Ganjar Pranowo dan memasangkan topi khas Sultan Hasanuddin, Pasappu kepada Ganjar.
Ganjar Komitmen Lanjutkan Kepemimpinan Jokowi
Ganjar Pranowo menyatakan komitmennya meneruskan tongkat estafet pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). IKN Nusantara menurutnya, menjadi momentum bagi Indonesia menjadi negara maju pada masa mendatang.
Ganjar melihat, pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur bukan sekedar pemindahan gedung dan layanan administrasi kenegaraan. Tapi sekaligus motor pemerataan pembangunan yang Indonesia sentris.
Pembangunan ibu kota yang dimulai dari nol itu memungkinkan agar kota di desain menggunakan dan menghasilkan energi-energi yang ramah lingkungan. Aktivitas kota menghasilkan emisi yang serendah-rendahnya.
“Kita bicara energi hijau, kita bicara ekonomi biru, dan semua infrastruktur disiapkan, sehingga ketika orang berbicara IKN itu adalah cerita masa depan Indonesia,” kata Ganjar.
Disampaikan Ganjar, aktivitas kota yang minim pelepasan karbon itu cukup memungkinkan diwujudkan. Salah satu upayanya dengan mengganti mesin-mesin bertenaga konvensional menggunakan baterai dari tenaga listrik.
“Tidak ada sumbangan karbon, kita bicara pengelolaan sampah yang jauh lebih baik, kita bicara energi yang tidak lagi berbasis pada sumber daya mencemari, dan itu adalah masa depan,” kata Ganjar.
Dalam konsep ekonomi hijau, Ganjar memaparkan posisi Indonesia pada Green Future Index (GFI) yang berada di urutan 70 dari 76 negara dengan nilai 3,68. Indonesia berjarak cukup jauh dari rata-rata GFI Global sebesar 4,82 persen.
Sementara terkait ekonomi biru, kata Ganjar, hasil penghitungan Ocean Health Index (OHI) tahun 2021 menempatkan Indonesia di urutan ke 175 dari 222 negara dengan skor 64,93 atau lebih rendah dari rata-rata global yakni 70,19.
Berdasarkan data di atas, IKN sebagai pusat pemerintahan Indonesia yang baru di masa depan diharapkan dapat menjadi pendorong visi pembangunan nasional 2022, 2050 dan 2075.
“Dengan infrastruktur dan teknologi yang baik, maka imajinasi dan kreasi akan berkembang disana, sehingga dugaan saya akan banyak nanti kreatif hub yang nanti muncul disana, dan anak-anak punya potensi akan mengembangkan disana, sudah banyak contoh seperti silicon valey,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"