KONTEKS.CO.ID – Badan Meteorologi, Kliamatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 8 – 9 Juli 2023. Dengan peringatan ini, layanan penyeberangan di Pelabahan Lembar, Lombok, NTB, menuju Padang Bai, Karangasem, Bali, terpaksa ditutup sementara akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak Jumat pagi, 7 Juli 2023.Â
Menurut General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (persero) cabang Lembar, Ardhi Ekapaty, menyampaikan kalau penutupan sementara Pelabuhan Lembar sesuai dengan penetapan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai.
“Layanan dan operasional penyeberangan ditutup sementara sejak Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WITA. Belum dapat dipastikan kapan dibuka kembali,” kata Ardhi dalam keterangan yang diterima pada Sabtu, 8 Juli 2023.
Ardhi mengatakan bahwa keselamatan dan keamanan seluruh pengguna jasa adalah prioritas utama. Karena itu, ASDP akan tetap mematuhi kebijakan regulator terkait penutupan sementara layanan penyeberangan.
Pelayaran dari Lombok ke Bali dan Sebaliknya
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai, Sentot Ismudiyanto Kuncoro mengungkapkan, pelayaran dan layanan penyeberangan tidak dapat dilakukan dari Lombok ke Bali atau sebaliknya menyusul kondisi hujan deras disertai angin kencang dan gelombang tinggi.
“Penyeberangan kami tunda untuk sementara waktu demi keselamatan dan keamanan. Karena hembusan angin mencapai 18-25 knot dan ketinggian gelombang mencapai 1-2,5 meter,” kata Sentot.
Sekretaris Perusahaan ASDP Shelvy Arifin mengatakan, pihaknya terus memonitor perkembangan cuaca dan gelombang tinggi yang disampaikan dan berkoordinasi intensif khususnya dengan BMKG, kepolisian/TNI, dan otoritas pelabuhan setiap kali sebelum kapal ferry melakukan pelayaran agar perjalanan aman dan lancar sampai tujuan.
Selain itu, manajemen secara aktif dan berkelanjutan menyampaikan informasi kepada pengguna jasa jika terdapat keterlambatan pelayanan yang timbul dikarenakan cuaca ekstrem.
“Kami berharap pengguna jasa dapat memahami terkait kondisi cuaca ekstrem yang berdampak pada layanan penyeberangan saat ini, di mana demi keselamatan bersama maka dilakukan penundaan perjalanan sampai kondisi aman untuk berlayar. Kami juga mengimbau agar pengguna jasa memastikan stamina kesehatan dan kendaraan yang digunakan dalam kondisi prima,” kata Shelvy.
Waspada Gelombang Sangat Tinggi Hingga 6 Meter
BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 8 – 9 Juli 2023. Pergerakan angin dengak kecepatan tinggi terjadi dari Tenggara – Barat Daya, Timur- Tenggara. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan, Laut Banda, perairan Kepuluan Sermata – Kepulauan Tanimbar dan Laut Arafuru.
Pergerak angin dari Tenggara – Barat Daya berkisar 4 – 20 knot, dari Timur- Tenggara dengan kecepatan 8 – 25 knot. Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1.25 – 2.5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur P. Simeulue, perairan timur Kep. Mentawai, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, perairan P. Sawu, perairan Kupang – P. Rote.
Kemudian Laut Sawu, Selat Ombai, Laut Natuna Utara, Laut Natuna, perairan Bangka Belitung, Selat Karimata, perairan timur Lampung, perairan Kep. Seribu, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, perairan Kep. Kangean, perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan – tengah, Laut Bali – Laut Sumbawa, perairan Kep. Selayar, Laut Flores, perairan Manui – Kendari, Laut Maluku, Laut Seram, perairan Sorong bagian selatan, perairan Fakfak – Amamapare.
Sementara gelombang di kisaran lebih tinggi 2.50 – 4.0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh – Kep. Mentawai, perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh – Nias, perairan selatan P. Bali – P. Sumba, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan NTT, perairan selatan Kep. Banggai – Kep. Sula, perairan timur Baubau – Kep. Wakatobi, perairan selatan P. Buru – P. Seram, Laut Banda, perairan Kep. Sermata – Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kai – Kep. Aru, Laut Arafuru.
Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4.0 – 6.0 meter berpeluang terjadi di perairan barat P. Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Mentawai – Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan P. Jawa, Samudra Hindia Selatan Jawa – NTB.
Perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"