KONTEKS.CO.ID – Birokrat Universitas Negeri Makassar (UNM) akan melakukan tes urine kepada mahasiswa buntut penyegelan salah satu sekretariat mahasiswa diduga bunker narkoba di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) kampus tersebut.
Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNM Makassar Andi Muhammad Idkhan mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat dengan seluruh perwakilan dekan dan melakukan penyisiran secara tertutup.
“Karena ditakutkan ada hal-hal yang akan mengganggu kebijakan kami,” kata Andi Muhammad kepada wartawan di FBS UNM Makassar, dikutip Minggu 11 Juni 2023.
Pihaknya, kata Andi, akan melakukan penyelidikan internal untuk mengungkap pemilik boks yang disebut polisi bunker narkoba.
“Soal oknum pelaku, ini juga yang perlu dipertegas apakah ada oknum yang memang sengaja untuk mencemarkan nama baik universitas,” ujarnya.
“Itu juga yang akan kami lakukan penyelidikan di kampus. Mudah-mudahan itu kita bisa dapatkan juga, siapa yang melakukan itu,” imbuhnya.
Menurut Andi, ruangan yang disegel dan diberi garis polisi adalah sekretariat internal Fakultas Bahasa dan Sastra.
“Sudah tidak terpakai, itu mulai kosong semenjak pandemi. Sejak itu (ruangan) sudah dikosongkan itu,” ujarnya.
Kata Andi, pihak universitas akan melakukan pemeriksaan tes urine kepada mahasiswa.
“Nanti kita sampaikan ke pihak rektorat untuk melakukan tes urine kepada mahasiswa. Untuk mengurangi rasa was-was dari mahasiswa,” ujarnya.
Bunker Narkoba
Penemuan bunker penyimpanan narkoba di UNM (sebelumnya ditulis kampus di Makassar) itu diungkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Dodi Rahman menjelaskan penemuan bunker penyimpanan narkoba di salah satu kampus di Makassar itu.
“Bunkernya semacam brankas penyimpanan sabu dan transaksi yang beredar dan keterangan terakhir sudah masuk 3 kg dan beredar cukup lama,” ungkap Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Dodi Rahman, Kamis 8 Juni 2023.
Dodi Rahman mengatakan, Polda Sulsel masih mendalami dan mengejar jaringan peredaran narkoba di kalangan mahasiswa di Makassar.
Jaringan Lapas
Menurut Dodi Rahman, pengendali peredaran di lingkup kampus tersebut berada di salah satu lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Namun demikian, Dodi Rahman belum merinci lebih jauh terkait informasi tersebut.
Dodi pun masih merahasiakan lapas yang dimaksudnya.
Selengkapnya dapat disimak di sini.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"