KONTEKS.CO.ID – Motif dua mahasiswi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari berinisial NI dan SF yang mengeroyok juniornya berinisial WAP akhirnya terkuak.
Korban yang masih junior itu dikeroyok dua seniornya di UHO Kendari disebut sebagai tradisi kampus tersebut.
Pengeroyokan seorang mahasiswi UHO Kendari oleh dua seniornya itu pun tersebar dan viral di media sosial.
Kronologi Pengeroyokan
Pengeroyokan berawal saat korban bersama rekan-rekan seangkatannya dipanggil untuk mengambil baju pakaian dinas harian (PDH) di Gedung Vokasi UHO Kendari pada Kamis 1 Juni 2023 sekitar pukul 15.00 WITA.
“Namun, sesampainya di sana, korban dan rekan-rekannya tidak langsung diberikan baju PDH, tetapi diberikan sejumlah arahan oleh para senior-senior mereka yang berlangsung hingga Jumat 2 Juni 2023 dini hari,” ungkap Kapolresta Kendari, Kombes Muhammad Eka Fathurrahman, Minggu 4 Juni 2023.
Usai diberikan arahan, kedua pelaku inisial SF dan NI kemudian membagikan baju PDH kepada korban dan rekan-rekannya sembari melakukan pemukulan.
Pemukulan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka lebam di wajahnya.
“Jadi, motifnya semacam tradisi kampus. Junior yang akan mengambil seragam fakultas harus diambil dari seniornya,” ujar Eka.
“Namun, cara menyerahkan baju tersebut dilakukan dengan cara-cara yang melanggar aturan, rupanya dari seniornya melakukan penganiayaan,” imbuh Eka.
Atas penganiayaan yang dilakukan NI dan SF, WAP mengalami luka-luka di wajahnya, lebam pada pipi.
Tak hanya itu, gigi WAP sempat mengeluarkan darah.
“Hingga kini, korban masih menjalani perawatan medis di RSUD Kota Kendari. Sedangkan dua mahasiswa inisial NI dan SF yang melakukan pengeroyokan itu telah diamankan di Mapolsek Poasia,” jelasnya.
Kasus tersebut kini diambil alih oleh Polresta Kendari untuk penyelidikannya.
“Kasus ini menjadi atensi dan akan kami ambil alih di Polresta Kendari,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"