KONTEKS.CO.ID – Setidaknya sudah ada 11 korban jiwa yang dibunuh Slamet Tohari (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.Â
Seluruh korban dibunuh lantaran selalu menagih janji soal penggandaan uang yang dijanjikan oleh Slamet Tohari. Nama Mbah Slamet memang sudah tersohor hingga lintas provinsi.Â
Kejahatan Mbah Slamet yang juga residivis kasus uang palsu, terbongkar setelah ada laporan tentang orang hilang dari keluarga salah satu korbannya asal Sukabumi, Jawa Barat.
Laporan disampaikan oleh anak korban. Dan disampiakan bahwa dirinya pernah diajak oleh ayahnya bertemu dengan Mbah Slameti di Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara pada Juli 2022.
Setelah itu, ayahnya kembali berangkat ke Banjarnegara pada 20 Maret 2023. Dan sejak saat itu, ayahnya tidak pernah pulang ke rumah. Anak korban kemudian melaporkan masalah ini ke polisi.
Laporan dilakukan karena sang ayah meminta sang anak bila dirinya sudah tidak dapat berkomunikasi, diminta langsung melaporkan Mbah Slamet ke polisi.
Tipu muslihat Mbah Slamet dengan menutupi kuburan korban dengan ditanami sawi dan kubis di ladang miiknya sendiri yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari rumahnya.
Seluruh korban rata-rata mengalami kerugian higga puluhan juta. Salah satu korban misalnya, memberikan uang hingga Rp70 juta dan dijanjikan akan digandakan hingga Rp5 milar. Tentu ini membuat orang yang pendek akal akan percaya saja.
Menurut Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, para korban dikubur di sebuah hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Atas kejahatannya, Mbah Slamet dan BSÂ dijerat dengan pasal 340 KUHP.
“Ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun,” kataAKBP Hendri.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"