KONTEKS.CO.ID - Tangannya masih mengepal erat, tatapannya hampa menembus langit malam. Di balik sorot mata Maarten Paes, tersimpan luka mendalam.
Ya, Piala Dunia 2026, impian besar yang ia bawa sejak mengenakan lambang Garuda di dada kini resmi pupus di ujung perjalanan.
Timnas Indonesia gagal melangkah lebih jauh setelah dua laga krusial di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia berakhir dengan kekalahan tipis.
Baca Juga: Maarten Paes: Timnas Indonesia Belum Menyerah, Siap Mati-matian Lawan Irak
Skuad Garuda kalah 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak. Dua skor yang tak besar, tapi cukup untuk meremukkan harapan jutaan pendukung.
Bagi Paes, ini bukan sekadar kegagalan di atas lapangan. Ini tentang mimpi yang tak sempat mewujud.
“Patah hati karena kami tersingkir dari perebutan Piala Dunia di Amerika Serikat. Saya ingin berterima kasih kepada semua penggemar yang telah hadir di setiap putaran dan selalu menemani kami di mana pun kami bermain,” tulis kiper FC Dallas itu dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @maartenpaes, Minggu, 12 Oktober 2025.
Air Mata dan Patah Hati
Paes datang ke timnas bukan hanya sebagai kiper andalan, namun sosok yang membawa optimisme baru.
Sejak proses naturalisasi, namanya identik dengan semangat, kerja keras, dan keyakinan bahwa Indonesia bisa melangkah ke panggung dunia.
Namun, malam itu semua seperti berhenti sejenak. Setiap penyelamatan yang ia lakukan, setiap teriakan menyemangati rekan setim, tak mampu membalikkan hasil akhir. Suara peluit panjang menjadi tanda mimpi itu tertunda.
Terima Kasih kepada Suporter
Meski hatinya hancur, Paes tak lupa menyampaikan terima kasih kepada mereka yang tak pernah berhenti percaya.