KONTEKS.CO.ID - Penunjukan wasit asal Kuwait, Ahmad Al Ali, untuk memimpin laga Indonesia vs Arab Saudi pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 memicu gelombang reaksi di kalangan publik sepak bola nasional.
Alasannya jelas: sosok Al Ali punya jejak kontroversial saat memimpin pertandingan Indonesia kontra Vietnam pada 2021.
Protes PSSI dan Penunjukan Kontroversial
Baca Juga: Pahlawan Street Center Madiun, Malioboro Mini yang Lagi Viral! Wisata Keluarga Seru Penuh Spot Instagramable
PSSI resmi mengajukan protes ke AFC pada 25 September 2025, meminta pergantian wasit.
Permintaan itu didasari kekhawatiran netralitas, mengingat Al Ali berasal dari Timur Tengah, wilayah yang sama dengan Arab Saudi.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menjelaskan bahwa langkah ini bukan bentuk ketidakpercayaan, melainkan bentuk kehati-hatian.
“Kami ingin memastikan pertandingan berjalan fair dan bebas dari potensi konflik kepentingan. Ini laga penting, jadi kami ambil langkah formal dengan mengirim surat resmi,” jelas Yunus dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 7 Oktober 2025.
Baca Juga: Pakar Siber Teguh Aprianto Sindir Polisi Tangkap WFT Bjorka Palsu, Ini Analisa soal Hacker Aslinya
Namun AFC menolak permintaan tersebut.
Mereka menegaskan Al Ali punya lisensi FIFA dan rekam jejak panjang di level internasional, sehingga penunjukan dianggap sah dan final.
“Keputusan ini menjadi kewenangan penuh AFC. Kami menerima, tapi tentu berharap wasit bisa menunjukkan profesionalismenya,” tambah Yunus.
Jejak dan Karakter Kepemimpinan Ahmad Al Ali
Baca Juga: Rumah Sebagian Warga di Cikande yang Terdampak Radiasi Radioaktif Cesium Bakal Dikosongkan
Menurut data Transfermarkt, Al Ali telah memimpin lebih dari 50 laga internasional sejak 2016.
Dari 56 pertandingan, ia mengeluarkan 188 kartu kuning dan 9 kartu merah.
Dalam tujuh laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 saja, ia mencatat 17 kartu kuning dan satu kartu merah langsung.
Karakter wasit Kuwait ini dikenal tegas dan cepat mengambil keputusan.
Baca Juga: Cara Bikin Foto Menyatu dengan Makanan: Tips Fotografi Kuliner yang Kreatif
Salah satu pengamat sepak bola nasional, Fajar Ramadhan, menilai gaya memimpin Al Ali memang “keras”, tapi bukan tanpa alasan.
“Dia bukan tipe wasit yang suka tarik ulur keputusan. Begitu ada pelanggaran, peluit langsung dibunyikan. Ini bisa jadi dua sisi mata pisau: bagus untuk ritme pertandingan, tapi kadang bikin tim lawan cepat frustasi,” kata Fajar saat dihubungi, Rabu, 8 Oktober 2025.
Kenangan Pahit Kontra Vietnam 2021
Nama Al Ali lekat di memori fans Indonesia sejak laga melawan Vietnam pada Juni 2021.
Baca Juga: Ancaman Bom dan Minta Tebusan Juga Sasar Sekolah Internasional di Kelapa Gading
Saat itu, Indonesia kalah 0–4 dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Tim Garuda menerima tujuh kartu kuning, lima di antaranya untuk pemain Indonesia.
Kiper Timnas saat itu, Nadeo Argawinata, menjadi salah satu pemain yang merasakan kerasnya keputusan Al Ali.
“Saya masih ingat jelas. Kami protes karena bola kena tangan pemain Vietnam sebelum gol. Tapi bukannya VAR atau cek ulang, malah saya yang dapat kartu kuning. Rasanya frustrasi banget,” ujar Nadeo dalam wawancara eksklusif dengan media lokal usai latihan tim, Senin, 6 Oktober 2025.
Baca Juga: Awalnya Kagum, Menkeu Purbaya Kaget 99 Persen Busana Muslim di Pasar Indonesia Impor dari China
Momen itu memicu gelombang kekecewaan besar.