KONTEKS.CO.ID - Liga Champions 2025/26 resmi dimulai dengan matchday perdana. Kompetisi paling bergengsi antar klub Eropa itu akan mencapai puncaknya pada 30 Mei 2026 di Puskás Arena, Hungaria.
Dilansir dari berbagai sumber, musim ini tercatat sebagai yang paling mahal dalam sejarah. Tim juara bisa membawa pulang hadiah fantastis senilai 155 juta euro atau sekitar Rp 3 triliun.
Setiap klub peserta sudah mendapatkan keuntungan besar hanya dengan ikut berpartisipasi. UEFA memberikan 18 juta euro kepada masing-masing tim yang tampil sejak fase grup.
Baca Juga: Profil Jenderal Ahmad Dofiri: Dari Pemecat Ferdy Sambo hingga Jadi Penasehat Khusus Presiden Prabowo
Tambahan hadiah juga menanti di setiap pertandingan. Kemenangan dihargai 2,1 juta euro, sementara hasil imbang tetap menghasilkan 700 ribu euro.
Semakin jauh melangkah, hadiah makin melimpah. Tim yang berhasil mencapai partai final dijanjikan 18,5 juta euro, ditambah bonus kemenangan final senilai 6,5 juta euro.
Tak hanya itu, UEFA juga meraup pendapatan dari hak siar yang mencapai 853 juta euro.
Dana tersebut akan dibagi berdasarkan ukuran pasar tiap negara, koefisien UEFA dalam 5–10 tahun terakhir, serta catatan prestasi klub.
Tak heran bila tim-tim besar biasanya mendapatkan jatah lebih besar dari pundi-pundi ini.
Dengan skema tersebut, peraih trofi Liga Champions musim ini dipastikan mengantongi sedikitnya 155 juta euro.
Jumlah tersebut bahkan belum termasuk bonus tambahan dari hak siar maupun sponsor.
Gelaran 2025/2026 pun bukan hanya soal prestise mengangkat trofi "Si Kuping Besar", tapi juga ajang untuk memperebutkan hadiah uang terbesar sepanjang sejarah kompetisi.***