KONTEKS.CO.ID - Grimsby Town mencetak kejutan besar di Carabao Cup (EFL Cup) 2025 setelah menyingkirkan Manchester United, meski perbedaan nilai pasar kedua tim sangat mencolok.
Bahkan, valuasi Grimsby hanya sedikit lebih tinggi dari beberapa klub peserta Indonesia Super League 2025/2026.
Dalam laga babak kedua Carabao Cup yang digelar di Blundell Park, Kamis (28 Agustus 2025) dini hari WIB, Manchester United sempat tertinggal 0-2 dari tim tuan rumah dalam 30 menit pertama.
Baca Juga: Tiga Mobil Mewah Hilang dari Rumah Dinas Immanuel Ebenezer Usai OTT
Meski Setan Merah berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua, mereka akhirnya harus tersingkir setelah kalah lewat drama adu penalti.
Kekalahan ini makin terasa mengejutkan jika melihat kontrasnya kekuatan finansial kedua tim. Data dari Capology mencatat United mengeluarkan sekitar £182 juta per tahun untuk gaji pemain.
Angka itu 96 kali lebih besar dibandingkan Grimsby yang hanya membayar £1,9 juta per tahun. Bahkan, lebih dari 20 pemain United digaji lebih tinggi daripada total gaji seluruh skuad Grimsby.
Transfermarkt pun mencatat perbedaan signifikan dalam market value kedua tim. Skuad Manchester United diperkirakan bernilai €887,2 juta (Rp 14,8 triliun), sementara Grimsby hanya €3,6 juta (Rp 60,2 miliar). Artinya, valuasi MU 246 kali lebih besar dari Grimsby.
Baca Juga: Pengumuman Hasil SKD IPDN 2025 Resmi Dirilis, Begini Cara Cek dan Jadwal Tes Kesehatan Tahap I
Valuasi Grimsby Town vs Klub Indonesia Super League
Sebagai perbandingan, valuasi Grimsby Town bahkan masih kalah dari mayoritas tim Indonesia Super League musim ini.
Dengan nilai €3,6 juta, Grimsby hanya unggul dari lima tim: Persijap Jepara (€3,13 juta), Arema FC (€3,12 juta), Semen Padang (€2,91 juta), Madura United (€2,88 juta), dan PSBS Biak (€2,2 juta).
Sementara itu, dua tim dengan valuasi tertinggi di Liga 1 adalah Persib Bandung (€6,99 juta) dan Persija Jakarta (€6,23 juta), yang jauh melampaui nilai pasar Grimsby.
Keberhasilan Grimsby menyingkirkan Manchester United membuktikan bahwa sepak bola tak melulu soal kekuatan finansial.
Dengan semangat juang dan strategi tepat, klub dengan market value kecil pun bisa membuat kejutan di ajang besar.***