Final ini adalah kesempatan emas untuk membayar lunas kegagalan dua tahun lalu.
Simone Inzaghi paham betul tantangan di depan mata PSG yang sarat talenta dan kecepatan jadi rintangan besar yang tak boleh diremehkan.
Baca Juga: Fajar-Rian Tahun Ini Tak Mau Ngoyo Ikut Turnamen BWF
Itulah mengapa Inzaghi menuntut perfoma sempurna dari Lautaro Martínez dkk.
Menurutnya, jika Inter ingin membawa pulang trofi keempat Liga Champions dalam sejarah klub, mereka tak boleh melakukan kesalahan sedikit pun.
Fokus, kerja sama, dan keberanian bakal jadi kunci utama mereka di lapangan.
Laga ini pun jadi ujian besar bagi skuad Inter, baik para pemain berpengalaman maupun darah muda yang mulai mencuri perhatian.
Baca Juga: Film Thriller Horor Ghost Train Rilis Poster, Penakut Dilarang Ngintip, Nonton Apalagi Bikin Konten
Siapakah yang Akan Mencatat Sejarah?
Laga puncak di Allianz Arena bukan hanya tentang kemampuan di lapangan, tapi juga ketangguhan mental.
PSG memburu gelar juara perdana, sementara Inter berambisi menambah trofi Eropa sekaligus menutup babak lama yang penuh luka.
Dengan dua pelatih cerdas dan dua filosofi bermain yang berbeda, final ini dipastikan akan berlangsung panas, cepat, dan penuh emosi.
Baca Juga: Trump Gandakan Tarif Impor Baja dan Aluminium Jadi 50 Persen, Janji Lindungi Industri Dalam Negeri
Publik hanya tinggal menanti: apakah PSG akan menorehkan sejarah baru, atau Inter Milan yang kembali ke puncak kejayaan?***