Hal ini memperbesar potensi dampak negatif dari insiden kepada citra persepakbolaan Indonesia di mata internasional.
“Itu ada dari FIFA tadi. Kita dua tahun dipantau FIFA dan terbukti FIFA tahun ini mengirimkan perwakilannya. Ya, mungkin dinilai sendirilah. Kita siap atau tidak?” ungkapnya.
“FIFA-nya ada di sini, bukan saya. Jadi, FIFA datang sendiri melihat, datang ke banyak pertandingan, ya memang realitanya kita belum siap,” tambah Erick.
Baca Juga: Daftar Raket dengan Smes Tercepat di Dunia, Pemegang Rekor dari India
Meski Persib menorehkan sejarah manis di atas lapangan, kekacauan saat perayaan menjadi pekerjaan rumah besar bagi pengelola kompetisi dan klub-klub Liga 1 untuk menata ulang sistem keamanan dan manajemen suporter ke depan.***