KONTEKS.CO.ID - Barcelona harus puas bermain imbang 3-3 melawan Inter pada leg pertama semifinal Liga Champions.
Namun, hasil tersebut bisa saja lebih buruk karena mereka sempat tertinggal 0-2 dalam 21 menit pertama di Estadi Olimpic Lluis Companys.
Gol dari Lamine Yamal, Ferran Torres, dan gol bunuh diri Yann Sommer membuat Barcelona kini hanya perlu menang di San Siro pekan depan untuk lolos ke final.
Dalam evaluasinya kepada 'Diario AS', pelatih kepala Hansi Flick mengakui timnya tidak memulai laga dengan baik.
“Saya rasa kami tidak memulai dengan baik. Kami kebobolan dua gol, tapi kemudian bisa kembali ke pertandingan. Babak kedua sangat spektakuler," kata pelatih asal Jerman itu.
"Masih ada satu pertandingan lagi dan kami harus menang. Ini seperti final sebelum final."
"Mereka (Inter) punya pengalaman besar dan itu terlihat dari permainan bola mati mereka yang sangat baik. Mereka memanfaatkannya dengan maksimal,” ujar Flick.
Lamine Yamal tampil luar biasa di Montjuic dan menurut Flick, ia adalah kunci kebangkitan Barcelona.
“Dia benar-benar muncul. Golnya untuk memperkecil skor jadi 1-2 sangat penting. Saya senang dengan tim ini, kami melakukan pekerjaan yang hebat,” tambahnya.
Barcelona belakangan kehilangan dua pemain penting, Alejandro Balde dan Robert Lewandowski, karena cedera.
Masalah berlanjut saat menghadapi Inter, ketika Jules Kounde harus ditarik keluar di babak pertama karena cedera otot.
Flick menyebut pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan. “Tidak, kami harus menunggu hingga kepastian,” ucapnya singkat.
Barcelona percaya mereka bisa meraih kemenangan di Milan dan melaju ke final Liga Champions.
Namun absennya Kounde bisa menjadi tantangan tambahan yang tidak mudah.***