KONTEKS.CO.ID – Benny Dollo dan kontroversi seakan jadi bumbu sepak bola Indonesia. Salah satu yang menarik adalah soal penampilan Bambang Pamungkas.
Benny Dollo dan kontroversi di sepak bola Indonesia, salah satu yang menarik adalah pernyataannya terhadap penampilan striker Tim Nasional Indonesia, Bambang Pamungkas.
Striker timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, tidak tampil maksimal ketika menghadapi Oman dalam laga pertama fase grup Pra Piala Asia 2011.
Laga itu berlangsung di Stadion Sultan Qaboos Sports Complex, Muscat, Oman, pada Senin 19 Januari 2009 malam WIB.
Pada laga tersebut, timnas Indonesia memang membawa pulang satu poin dari markas Oman. Namun sejatinya Boaz Solossa punya kans memenangkan pertarungan dan mencuri kemenangan.
Benny Dollo yang waktu itu merupakan pelatih timnas Indonesia, mengibaratkan penampilan Bepe – sapaan akrab Bambang Pamungkas – seperti layangan putus.
Menurut Benny Dollo, buruknya penampilan Bepe pada laga pertama Indonesia di fase grup Pra Piala Asia (PPA) 2011 itu disebabkan banyak faktor.
Selain performa yang mulai menurun, striker berusia 28 tahun itu juga tidak mendapat suplai bola dari dari lini tengah timnas saat itu.
“Banyak yang berkomentar mengenai penampilan Bambang. Dia (Bambang) juga mengakui kalau penampilannya sedikit menurun,” beber Benny Dollo kepada wartawan peliput yang juga dihadiri Konteks.co.id di Jakarta pada Jumat 23 Januari 2009.
“Tapi memang, sebagus-bagusnya seorang striker tidak akan mampu berbuat banyak bila dukungan tidak ada (dari lini tengah),” urai Benny Dollo.
Om Benny – begitu wartawan memanggilnya – menambahkan bahwa saat berhadapan dengan Oman, para pemain timnas Indonesia asuhannya memang tidak memiliki banyak peluang untuk menciptakan gol.
Pasalnya, Firman Utina dan kawan-kawan fokus pada pertahanan dan membiarkan Bepe bekerja sendiri di lini depan.
Bepe pun sebenarnya tampil cukup baik. Ia mendapat dua peluang cetak gol yang ditepis kiper Oman, Sulaiman Al Mazroui.
“Saat transisi, kami sangat lemah. Bambang (Pamungkas) tidak dapat support yang bagus dari pemain tengah. Akibatnya, dia kelihatan seperti layangan putus,” ujar Bendol – sapaan akrab Benny Dollo.
Meski demikian, Bendol sepertinya tidak akan merubah komposisi lini depannya. Bambang tetap akan ditempatkan sebagai target man.
Bendol yakin, striker Persija Jakarta itu masih bisa diandalkan. “Kemungkinan kami akan bermain seperti saat melawan Oman. Kami tetap akan bertahan tapi berusaha untuk memaksimalkan serangan-serangan balik,” kata mantan pelatih Persita Tangerang dan Arema Malang tersebut waktu itu.
Pada laga berikutnya, timnas Indonesia yang menjamu Australian pada 28 Januari 2009 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, harus puas bermain 0-0.
Waktu itu, para pemain timnas Indonesia yang merumput antara lain, Markus Horison di bawah mistar gawang. Lalu di belakang ada kuartet Isnan Ali, Charis Yulianto, Maman Abdurahman, dan Ricardo Salampessy.
Sedangkan di lini tengah diisi trio Firman Utina, Hariono, Ponaryo Astaman. Lantas di lini depan diperkuat Boaz Solossa, Budi Sudarsono serta, Talaohu Abdulmushafry.
Erol Iba, Elie Aiboy, dan Bambang Pamungkas masuk di babak kedua dari bangku cadangan. Rest in Peace coach Bendol.
Benny Dollo meninggal dunia pada Rabu 1 Januari 2023 pukul 20.45 WIB di usia 72 tahun.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"