KONTEKS.CO.ID – Badan sepak bola Eropa UEFA akan membentuk kelompok kerja membahas kemungkinan kembalinya Rusia ke pertandingan sepak bola internasional. Niat UEFA ingin Rusia kembali diungkapkan Sekjen Persatuan Sepak Bola Rusia (RFU) Maxim Mitrofanov, sebagaimana dilaporkan RT.
Rusia telah ditangguhkan tanpa batas waktu dari partisipasi dalam turnamen sepak bola internasional sebagian besar tahun lalu karena penentangan Eropa terhadap situasi di Ukraina. Hal ini mendorong tokoh-tokoh dalam sepak bola Rusia untuk mempertimbangkan peralihan dari UEFA ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), meski UEFA ingin Rusia kembali ke kancah sepak bola internasional
Diperkirakan jika Rusia mengalihkan pendaftarannya ke AFC, kelayakannya untuk lolos ke turnamen internasional, seperti Piala Dunia FIFA kemungkinan besar akan lolos.
Jadwal kualifikasi untuk Piala Dunia FIFA 2026, yang akan diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, akan dimulai pada Oktober tahun ini.
Menurut Mitrofanov, RFU dan UEFA menyimpulkan bahwa kelompok kerja akan diluncurkan untuk mengidentifikasi dan mengawasi peta jalan potensial untuk mengakhiri pengasingan Rusia dari sepak bola internasional dalam infrastruktur UEFA.
“Rencananya UEFA akan membentuk kelompok kerja pekan ini ,” kata Mitrofanov seperti diungkapkan pada RIA Novosti .
“Kami masih menunggu siapa yang akan bergabung. Ini masalah konsultasi, masing-masing pihak akan membuat proposalnya. Sekarang pekerjaan sedang berlangsung.”
Mitrofanov menambahkan, “rekan-rekan dari UEFA harus memahami hal ini dan berpartisipasi dalam pembuatan peta jalan, penghapusan pembatasan bertahap yang ada .”
Kepala RFU Alexander Dyukov menyatakan bahwa dia berencana mengundang tokoh-tokoh FIFA dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) ke dalam kelompok kerja.
IOC telah menjadi pusat gelombang sanksi olahraga yang diberlakukan di Rusia sejak Februari lalu, dengan beberapa federasi olahraga di seluruh dunia mengikuti kepemimpinannya dalam memberlakukan pembatasan pada olahraga Rusia.
Namun, presiden IOC Thomas Bach baru-baru ini mengatakan bahwa dia percaya bahwa sanksi semacam itu seharusnya tidak berdampak pada atlet Rusia secara khusus, tetapi hukuman kolektif harus berlanjut untuk saat ini.
“Kami tidak akan melukis semua orang dengan kuas yang sama karena tindakan Pemerintah mereka ,” kata Bach diawal Desember. “Atlet tidak boleh menjadi korban kebijakan Pemerintah mereka sendiri .” ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"