KONTEKS.CO.ID – Mohamed Salah ucapkan Selamat Natal jadi pro-kontra di trending topic Twitter, ada yang menghujat, namun banyak juga yang membela.
Mohamed Salah ucapkan Selamat Natal 2022 kepada seluruh umat Kristiani di dunia. Namun netizen lagi-lagi banyak yang marah, tapi banyak juga yang membela dan langsung melejit di trending topik Twitter.
Berlatar pohon Natal dengan dihiasi warna biru putih, Mohamed Salah dan keluarga kecilnya berpose dan mengucapkan Merry Christmas atau Selamat Natal dibarengi emoji pohon cemara.
Foto itu diunggah striker Liverpool itu di akun Twitter miliknya @MoSalah pada Sabtu 24 Desember 2022 tengah malam.
Tak ayal, unggahan tersebut memicu netizen melontarkan komentarnya dan langsung muncul di trending topik Twitter.
Kebanyakan dari komentar tersebut berisi kritik pedas terhadap unggahan Mo Salah. Netizen kebanyakan menganggap penyerang tim nasional Mesir itu menyalahi ajaran agamanya, Islam, dengan mengucapkan Selamat Natal.
Namun perlu diketahui bahwa Mo Salah telah menjadikan tradisi mengirim ucapan Selamat Natal di media sosial selama beberapa tahun belakangan.
Dalam postingannya selama bertahun-tahun, Anda dapat melihat Salah berpakaian untuk acara tersebut atau bersantai dengan piyamanya, memiliki pohon dengan dekorasi dan hadiah Natal juga.
Unggahan Selamat Natal 2022 sekali lagi membuat marah banyak penggemar yang percaya dia seharusnya tidak merayakan Natal, dan kemudian ada pendukung yang mengagumi salamnya untuk semua.
Bagaimana reaksi netizen?
Ada yang menghujat Mo Salah.
“Saudara Muslim kami sangat mencintaimu tetapi kami sangat terkejut bahwa Anda merayakan Natal,” tulis @celalall.
Namun banyak yang membela Mo Salah.
“Salah adalah representasi besar dari Islam sejati, menerima dan mencintai semua dan berbagi dengan mereka saat-saat bahagia mereka tidak peduli siapa mereka.” cuit @abdihagii.
“Saya seorang Muslim dan tidak merayakan Natal, tetapi Salah bisa jika dia mau. Khawatir tentang dirimu sendiri dan bukan tentang orang lain. Dia telah melakukan banyak hal untuk komunitas kami,” papar @mohsinmirza1.
“Umat Kristiani kerap ikut merayakan Idul Fitri dan Idul Adha dengan umat Islam, sehingga tak ada salahnya jika umat Islam memilih untuk menghormati hari raya Natal.”
“Beberapa orang mungkin tidak setuju karena keyakinan agama mereka, tetapi tindakan seperti ini mempromosikan kerukunan beragama. Tidak ada biaya apapun.” kata @DanielRegha.
“Saya tidak mengerti ada apa dengan kemarahan atas tweet ini. Jika saya mengucapkan Idul Fitri kepada teman-teman Arab saya, apakah itu berarti saya memalukan agama saya?”
“Mengapa orang-orang dari budaya yang berbeda tidak dapat saling mengucapkan selamat liburan yang sesuai?” imbuh @ShyVortex.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"