KONTEKS.CO.ID – Louis van Gaal pensiun dari jabatannya sebagai pelatih tim nasional Belanda walau ia tidak pernah kalah di Piala Dunia.
Louis van Gaal pensiun setelah timnas Belanda disingkirkan Argentina dari Piala Dunia 2022 usai kekalahan 3-4 dalam adu penalti di semifinal yang berlangsung Sabtu 10 Desember dini hari WIB.
Louis van Gaal telah mengkonfirmasi bahwa ia akan meninggalkan posisinya walau ia tidak pernah kalah di waktu normal hingga babak tambahan waktu saat menjadi pelatih timnas Belanda di Piala Dunia.
Pada Piala Dunia 2014, De Oranje asuhan Van Gaal dihentikan Argentina 2-4 dalam semifinal yang berlangsung di Arena Corinthians, Sao Paulo, 9 Juli.
Kala itu Messi juga mencetak gol di adu penalti setelah bermain 0-0 hingga babak tambahan waktu.
Pelatih asal Belanda itu lalu memimpin negaranya pada periode ketiganya usai Piala Eropa 2020, ketika mereka tersingkir secara memalukan di babak 16 besar.
Dia membimbing mereka ke perempat final Piala Dunia 2022, meskipun menghadapi kritik karena gaya permainan mereka yang dinilai membosankan dan pragmatis.
Namun Van Gaal kembali memimpin Belanda tidak terkalahkan di waktu normal dan perpanjangan waktu pada Piala Dunia 2022 sebelum didepak Argentina melalui adu penalti, lagi-lagi Argentina.
Van Gaal kini telah menegaskan bahwa kekalahan itu akan menjadi pertandingan terakhirnya yang bertanggung jawab atas periode ketiganya sebagai pelatih Belanda.
Di periode ketiganya membesut Belanda, rapor Van Gaal adalah meraih 14 kemenangan plus dapat 6 hasil imbang, dan nol kalah.
“Pertama dan terpenting saya tidak akan melanjutkan. Saya hanya melakukannya untuk periode waktu ini. Ini adalah pertandingan terakhir saya dalam masa jabatan ketiga saya sebagai pelatih kepala,” beber Van Gaal dalam konferensi pers pascapertandingan seperti dilaporkan AS.
“Saat itu saya melatih 20 pertandingan dan kami tidak kalah satu pun. Saya tidak tahu berapa banyak pertandingan yang kami menangkan, tetapi Anda dapat Google ‘Louis van Gaal, tim Belanda’ dan lihat sendiri selisih golnya,” koar Van Gaal.
“Saya melihatnya kembali dengan cara yang sangat positif. Dengan Inggris kami adalah satu-satunya tim yang tidak terkalahkan. Saya tidak berpikir kita telah dikalahkan hari ini. Itu hanya adu penalti. Yang saya tinggalkan adalah grup yang hebat,” kata pelatih 71 tahun itu lagi.
“Secara pribadi dan sepak bola, ini adalah tim yang sangat dekat dan dengan banyak keterampilan. Saya melatih selama 20 pertandingan dan kami tidak pernah kalah selama itu. Itu karena suatu alasan. Kami juga bermain melawan negara-negara top, meskipun negara-negara itu tersingkir lebih awal dalam kompetisi.”
Van Gaal tidak terkalahkan dalam 20 pertandingannya sejak menggantikan Frank de Boer musim panas lalu. Kepergiannya tidak terlalu mengejutkan, mengingat pada April diumumkan bahwa Ronald Koeman akan mengambil alih sebagai manajer setelah Piala Dunia.
“Saya menantikan kolaborasi baru. Lebih dari satu setengah tahun yang lalu, saya pasti tidak meninggalkan timnas Belanda karena ketidakpuasan,” kata Koeman saat itu.
“Masa tinggal saya terasa baik, hasilnya bagus dan kecocokan dengan pemain internasional bagus. Kami akan segera melanjutkan di jalur itu. Itu pasti bagi saya,” tambahnya.
Van Gaal sekarang akan memasuki masa pensiun setelah pertama kali gantung sepatu manajerial pada 2019. Dia hanya kembali untuk mengambil alih pekerjaan Belanda dan tidak berpikir untuk mencari pekerjaan baru dan sekarang dia telah meninggalkan jabatannya.
Belum diketahui secara pasti kapan Koeman dijadwalkan mengambil alih Van Gaal, meski kemungkinan besar akan segera setelah skuat kembali ke Belanda.
Pertandingan mereka berikutnya akan datang pada Maret 2023 ketika mereka menghadapi Prancis dan Gibraltar di babak pertama kualifikasi Piala Eropa 2024.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"