KONTEKS.CO.ID – Klub asal Uni Emirat Arab (UEA), Al-Ain, berhasil menjuarai Liga Champions Asia 2023/2024. Di laga final, Al-Ain menghempaskan klub Jepang, Yokohama Marinos, dengan agregat 6-3.
Di leg kedua yang dimainkan di depan pendukung sendiri di Hazza bin Zayed Stadium, Minggu 26 Mei 2024, Al-Ain menang telak 5-1.
Kemenangan itu tak lepas dari kartu merah yang diterima kiper Yokohama, William Popp, pada menit ke-45+10.
Gelar yang diraih Al-Ain ini menjadi yang kedua dalam sejarah klub.
Akan tetapi, butuh 21 tahun lamanya buat Al-Ain kembali merengkuh title Liga Champions Asia sejak gelar pertama klub berjuluk The Boss ini pada 2003.
Sesuai pertandingan, pelatih Al Ain, Hernan Crespo, tak bisa menutupi kegembiraan dan kelegaannya. Ia terlihat emosional. Crespo berujar kemenangan ini berkat kepercayaan diri para pemain.
“Sangat sulit untuk menggambarkannya. Kami sangat bangga dengan gelar ini karena kami tidak hanya mewakili klub tetapi juga negara,” ujarnya.
“Kami layak mendapatkan gelar ini. Setiap saat, kami tidak diunggulkan – di perempat final, semifinal – tetapi, saya percaya dan setiap saat, para pemain melakukannya,” imbuh Crespo, dkutip dari laman AFC.
Setelah membiarkan Yokohama mendominasi leg pertama, Al Ain mengadopsi pendekatan yang lebih agresif pada leg kedua.
“Perbedaan antara leg pertama dan kedua adalah kami mengubah strategi kami. Anda bermain secara berbeda di laga tandang dan kami juga memiliki beberapa pemain yang tidak dalam kondisi seratus persen,” tutur Crespo.
“Saya mengatakan kepada para pemain bahwa mereka harus percaya bahwa kami memiliki talenta untuk bermain sepak bola. Saya meminta mereka untuk percaya diri dan menerjemahkan apa yang telah kami lakukan dalam latihan ke dalam permainan,” lanjut pelatih asal Argentina itu.
Sementara itu, pelatih Yokohama, Harry Kewell, mengatakan bahwa penalti yang menjadi gol kedua Al-Ain dalam pertandingan ini (menit ke-33) merupakan titik balik bagi timnya.
“Selamat kepada Al Ain, mereka layak menjadi pemenang, tapi bagi kami, penalti tersebut mengubah permainan. Kami kembali ke dalam permainan, kemudian kami mendapat kartu merah dan itu mengubah segalanya lagi,” ucapnya.
“Kami bekerja sangat keras untuk mencapai titik ini dan itu menyakitkan, itu benar-benar menyakitkan, tetapi akan menggunakan kekalahan ini sebagai bahan bakar dan memastikan hal itu tidak akan terjadi lagi,” kata Kewell.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"