KONTEKS.CO.ID – Pada semifinal leg kedua Liga Champions Eropa 2023/2024, Bayern Munich mengalami kekalahan dramatis 1-2 dari Real Madrid di Santiago Bernabeu pada Kamis 9 Mei 2024.
Hasil tersebut menyebabkan tim pelatih Thomas Tuchel gagal melangkah ke final dan tersingkir dengan kekalahan agregat 3-4.
Bayern Munich harus mengakhiri musim 2023/2024 tanpa keberhasilan meraih satu pun trofi setelah kekalahan mereka dari Real Madrid di semifinal leg kedua Liga Champions Eropa.
Merupakan hal yang jarang terjadi bagi Bayern Munich yang selalu menjadi salah satu klub juara. Namun, kekalahan ini paling berat bagi sang striker, Harry Kane, yang sangat merana atas hasil tersebut.
Sungguh ironis bagi Harry Kane ketika ia memutuskan untuk bergabung dengan Bayern Munich pada musim panas 2023.
Berkas status sebagai klub langganan juara, ambisinya adalah untuk meraih trofi major pertama sepanjang kariernya bersama Allianz Arena.
Performa gemilangnya memberinya banyak rekor baru, namun sayang kondisi klub yang tidak stabil memperpanjang paceklik gelar bagi sang striker.
1. Ketajaman Harry Kane yang Sia-sia
Kane sebenarnya memiliki rasa percaya diri yang tinggi ketika ia bergabung dengan Bayern Munich.
Ia melakukan debut pada laga DFL-Super Cup yang bergengsi, dengan harapan untuk meraih sebuah trofi pada pertandingan pertamanya.
Namun, nasib buruk menghampirinya saat RB Leipzig mengalahkan Bayern dengan skor 3-0, mengakhiri harapannya untuk meraih trofi. Hal ini menjadi permulaan musim yang buruk.
Di Bundesliga, Kane tampil sangat produktif dan tajam. Pada pekan ke-32, ia telah mencetak 36 gol dari 32 pertandingan.
Yang menjadikannya debutan dengan jumlah gol terbanyak dan mungkin akan bertambah lagi seiring tersisanya dua laga musim ini.
Selain itu, ia juga berhasil membuat empat hattrick di musim debut yang menyumbang ke dalam rekor baru.
Namun sayangnya, meski Kane tampil begitu tajam namun semua itu menjadi sia-sia karena Bayern Munich gagal merebut gelar juara.
Bayer Leverkusen yang di latih oleh Xabi Alonso berhasil menjuarai Bundesliga untuk pertama kali dalam sejarah klub.
Tidak hanya itu, gelar tersebut juga memutus dominasi Bayern Munich yang selama 11 musim berturut-turut menjadi juara Bundesliga.
Di Liga Champions, Kane juga berhasil menjadi pencetak gol terbanyak dengan catatan delapan gol.
Namun, pencapaiannya ini turut dirasakan sia-sia karena ia tidak mampu membawa timnya melaju ke final.
Real Madrid menjadi rintangan yang berat dan akhirnya menyingkirkan Bayern Munich di babak semifinal dengan agregat akhir 4-3.
2. Bayern Munich Akhiri Musim Tanpa Trofi Pertama Kalinya dalam 12 Tahun
Untuk musim 2023/2024, Bayern Munich harus mengakhiri kampanye mereka tanpa memenangkan satu gelar pun, sebuah hal yang terjadi untuk kali pertama dalam 12 tahun terakhir.
Kegagalannya meraih gelar juara ini terakhir kali dirasakan pada musim 2011/2012 ketika Jupp Heynckes masih menjadi pelatih tim tersebut.
Bayern Munich mengikuti empat kompetisi di musim 2023/2024, namun mendapatkan hasil yang tidak terlalu memuaskan.
Pada pertandingan awal di DFB-Super Cup, mereka dikalahkan 0-3 oleh RB Leipzig.
Di ajang DFB-Pokal, Bayern kalah secara mengejutkan dari Saarbruecken yang bermain di kasta ketiga Bundesliga.
Lebih buruknya, Die Roten tersingkir saat kompetisi baru berada pada babak 32 besar. Manuel Neuer dan rekan-rekannya terpaksa harus mengakui kekalahan 1-2 yang amat menyakitkan.
Meskipun Bayern Munich merupakan klub langganan juara yang telah mendominasi dalam 11 musim di Bundesliga, namun mereka diputus oleh Bayer Leverkusen di akhir musim ini.
Di level Liga Champions, Bayern juga tak mampu melampaui babak semifinal setelah dikalahkan oleh Real Madrid.
Kekosongan trofi di musim ini menjadi sebuah ironi bagi klub yang sering meraih prestasi.
Seperti yang dialami oleh Harry Kane, Bayern mengalami penurunan performa yang signifikan akibat berbagai permasalahan baik di dalam maupun luar lapangan.
3. Ironi Kane dan Bayern Munich
Kisah yang dialami Harry Kane dan Bayern Munich pada musim 2023/2024 adalah sebuah ironi. Bayern yang selalu menjadi juara di setiap musimnya harus merasakan kesulitan dalam meraih trofi kali ini.
Hal yang sama juga dialami oleh Kane, di mana harapannya untuk mendapatkan trofi major pertama dengan bergabung ke Bayern harus berakhir dengan kekecewaan di musim debutnya.
Pada akhirnya, muncul sebuah pandangan lucu. Harry Kane mencoba mencari trofi dengan bergabung dengan Bayern Munich, tetapi yang terjadi sebaliknya.
Sementara itu, Bayern sendiri untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun mengalami musim tanpa raihan trofi.
Hal ini merupakan sebuah ironi yang unik, mengingat status klub yang selalu menjadi langganan juara.
Meskipun musim ini Harry Kane dan Bayern Munich mengalami kegagalan dalam meraih gelar juara, pada musim mendatang, masih ada kesempatan yang terbuka.
Terlebih lagi, Bayern akan memiliki pelatih baru yang akan memimpin mereka di musim depan.
Apakah Kane mampu membantu Bayern kembali kompetitif dan membawa mereka ke puncak kembali? Harapan ini dapat dinantikan dan ditunggu hasilnya di musim depan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"