KONTEKS.CO.ID – Hasil imbang 1-1 Napoli versus Genoa (17/2) seakan makin makin menahbiskan Napoli sebagai juara Serie A terburuk dalam kurun waktu hampir 60 tahun terakhir.
Musim lalu, klub berjuluk Partenopei inii berhasil meraih gelar juara Serie A, memenangkan Scudetto dengan selisih 16 poin dari Lazio yang berada di posisi kedua.
Pada musim 2022-23, Partenopei mencatatkan total 90 poin, tetapi saat ini mereka tertahan di peringkat sembilan dengan hanya 36 poin dari 24 pertandingan sepanjang musim ini. Saat ini Napoli terpaut 27 poin dari pemuncak klasemen, Inter.
Sebagai catatan, hanya ada lima kali sebelumnya, juara bertahan Serie A yang mengakhiri musim berikutnya dengan selisih 20 poin antara mereka dan tim pemuncak klasemen.
Kelimanya adalah Torino setelah bencana Superga pada musim 1949-50 (selisih -21 poin), Juventus pada 1961-62 (selisih -24 poin), Bologna pada 1964-65 (selisih -20 poin), Milan pada 1996-97 (selisih -22 poin), dan Milan pada 2022-23 (selisih -20 poin).
Milan adalah satu-satunya tim yang berhasil melakukannya di era tiga poin (dua kali).
Dari klub-klub lain yang disebutkan di atas, jika dikonversi dari dua poin per kemenangan menjadi tiga poin, Torino finis dengan selisih 32 poin pada 1949-50, Juventus dengan selisih 38 poin pada 1961-62 dan Bologna dengan selisih 31 poin pada 1964-65.
Hal itu berarti bahwa Napoli saat ini menempati peringkat keempat sebagai juara bertahan Serie A dengan performa terburuk, terburuk dalam 59 tahun terakhir.
Namun, yang mengkhawatirkan, rekor tersebut dapat menjadi lebih buruk lagi jika jarak antara mereka dan Inter di puncak klasemen makin melebar karena perjalanan musim ini masih menyisakan empat bulan lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"