KONTEKS.CO.ID – Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) mengonfirmasi laporan media Inggris, The Sun, bahwa kapten Korea Selatan, Son Heung-min, mengalami cedera pada jari saat bertengkar dengan rekan setimnya.
The Sun melaporkan pada Selasa (waktu Inggris) bahwa Son mengalami dislokasi jari dalam pertengkaran yang terjadi saat makan malam tim pada 5 Februari di Qatar atau malam sebelum Korea Selatan melawan Yordania di semifinal Piala Asia 2023.
Korea Selatan kalah 0-2 di laga itu dan bahlan tidak mampu mencatatkan satu pun tendangan tepat sasaran melawan Yordania, tim berperingkat FIFA 87, atau terpaut 64 di bawah ‘Taegeuk Warriors’. Belum lagi, Korea Selatan berusaha memenangkan gelar Piala Asia pertama mereka sejak 1960.
Menurut laporan The Sun, Lee Kang-in, 22 tahun, adalah salah seorang pemain muda yang menyelesaikan makan malam dengan cepat lantaran ingin bermain tenis meja.
Son tidak terlalu senang dengan hal itu karena, menurut laporan tersebut, ia menganggap makan malam tim sebagai kesempatan memperkuat ikatan tim menjelang pertandingan penting.
Kemudian pertengkaran terjadi setelah adu kata-kata, dan Son keluar dari sana dengan jari yang terkilir, menurut The Sun.
Sebuah sumber tak dikenal mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa ketika Son meminta para pemain muda untuk duduk, ia mendapati respons di mana beberapa hal yang tidak sopan dikatakan kepada kapten Tottenham Hotspur tersebut.
“Dalam hitungan detik, keributan meluas hingga ke ruang makan dan para pemain ditarik dari keributan itu,” ujar sumber tersebut. “Son mengalami cedera parah pada jarinya saat mencoba menenangkan semua orang,” ungkap sang sumber.
Seorang pejabat Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) mengonfirmasi insiden itu memang terjadi.
“Itu terjadi ketika beberapa pemain muda naik untuk bermain tenis meja, dan Son Heung-min serta pemain yang lebih senior mempermasalahkan hal itu,” kata pejabat tersebut.
“Para pemain saling bertukar kata dan jari Son terluka dalam prosesnya,” imbuh pejabat KFA itu.
Son bermain di pertandingan semifinal dengan jari telunjuk dan jari tengah kanannya dibebat.
Dikabarkan pula, beberapa pemain yang lebih tua mendesak pelatih Jurgen Klinsmann untuk memarkir Lee Kang-in dalam laga kontra Yordania, tetapi permintaan itu tidak diindahkan Klismann.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"