KONTEKS.CO.ID – Inter Milan resmi berpisah dengan Samir Handanovic. Apa yang dikatakan allenatore Simone Inzaghi? Simak selengkapnya di sini.
Inter Milan resmi mengucapkan salam perpisahan dan terima kasih beserta penghargaan kepada Samir Handanovic yang telah pergi dengan status bebas transfer.
Melalui laman resmi mereka, I Nerazzurri – julukan Inter Milan – merilis pernyataan bahwa kiper berusia 38 tahun itu tidak memperpanjang kontraknya dan telah meninggalkan klub setelah mengabdi 11 musim.
“Fans Inter dan seluruh keluarga Nerazzurri mendoakan yang terbaik untuk Handanovic dan mengapresiasi semua yang telah dilakukannya,” tulis pernyataan Inter.
“Dia menjalani karier yang luar biasa, memenangkan Scudetto 2020/2021, Coppa Italia dua kali, dan Supercoppa Italiana dalam dua kesempatan dengan warna Nerazzurri,” lanjut pernyataan Inter.
Setelah membangun reputasi yang kuat di level individu di Serie A selama enam musim bersama Friulani – julukan Udinese – kiper Slovenia itu tiba di Inter sebagai penerus jangka panjang Julio Cesar di bawah mistar gawang.
Inzaghi singgung DNA Inter
Sementara itu, allenatore Inter Milan, Simone Inzaghi, optimis skuatnya bakal lebih kompetitif untuk memenangkan Scudetto musim 2023/2024.
Patut diketahui, musim 2023/2024 akan menjadi musim ketiga Inzaghi di Stadio Giuseppe Meazza, dan hanya segelintir pihak yang berpendapat jika prestasi Inter di dua musim sebelumnya tidak memuaskan, dengan memenangkan dua trofi Coppa Italia, dua Supercoppa Italiana dan mencapai babak final Liga Champions menghadapi Manchester City.
“Kami menjalani musim dengan 57 pertandingan, yang panjang, intens, membawa trofi dan kemenangan, tetapi juga mampu dengan baik mengatasi saat-saat sulit,” beber Simone Inzaghi dalam konferensi persnya untuk memulai pelatihan pramusim 2023/2024.
“Kami memulai dengan sangat lapar akan kampanye intens lainnya dan berharap dapat memuaskan para penggemar kami, yang telah membeli semua tiket musiman yang tersedia,” tambahnya.
Inzaghi memang memenangkan empat trofi dalam dua tahun, tapi dia tidak pernah berhasil mengangkat Scudetto dalam kariernya dan itu adalah langkah logis selanjutnya bersama Inter.
“DNA Inter adalah kemenangan dan Scudetto, yang merupakan tujuan utama banyak klub. Kami adalah Inter dan akan memberikan segalanya,” kata Inzaghi sesumbar.
Para pemain baru Inter, seperti Marcus Thuram, Davide Frattesi dan Yann Bisseck telah tiba. Namun negosiasi terus berlanjut untuk memboyong kembali Romelu Lukaku secara permanen dari Chelsea.
“Saya benar-benar sinkron dengan direktur dan Presiden Inter. Kita semua tahu apa yang diwakili Lukaku, apa yang dia lakukan di paruh kedua musim, kami berjuang untuk membawanya kembali dan akan mencoba melakukannya lagi, tetapi saat ini dia berada di klub yang berbeda,” urai Inzaghi.
Jendela transfer masih buka dan lebih banyak perubahan diharapkan, karena setelah Marcelo Brozovic dijual ke Al-Nassr, negosiasi berlanjut antara Andre Onana dan Manchester United.
“Bursa transfer tidak dapat diprediksi, jadi dalam waktu 10 hari kami mungkin kehilangan beberapa pemain dan merekrut yang lain. Itu tidak membantu, tapi kami sudah terbiasa,” ucap Inzaghi.
“Banyak pemain yang telah pergi dan menulis sejarah di sini, seperti Samir Handanovic, Raoul Bellanova, Brozovic, Danilo D’Ambrosio, Edin Dzeko, Roberto Gagliardini, dan Milan Skriniar. Kami memutuskan untuk menurunkan usia rata-rata skuat dan kami berharap para pendatang baru juga akan membuat sejarah,” kata Inzaghi berkoar.
Inzaghi ditanya apakah layak mengorbankan Onana agar Inter bisa memiliki Lukaku?
“Kita berbicara tentang Onana, yang merupakan pemain Inter dan akan dipanggil untuk latihan. Pasar transfer tidak dapat diprediksi dan semua klub Italia harus menjual sebelum membeli, tetapi saya yakin kami akan memiliki Inter yang kompetitif. Saya telah diyakinkan akan hal itu,” tutur Inzaghi.
Samir Handanovic dan Alex Cordaz telah pergi setelah kontrak mereka berakhir pada 30 Juni 2023, jadi Inter perlu membeli setidaknya dua kiper baru.
“Kami perlu menemukan penjaga gawang yang bagus dengan bola di kaki mereka, sehingga mereka yang datang akan memiliki karakteristik tersebut,” ujar Inzaghi lagi.
Di antara harapannya untuk lini tengah adalah perekrutan Sergej Milinkovic-Savic, yang malah memutuskan pindah ke Al-Hilal.
“Saya bekerja dengannya di Lazio, dia adalah pemain dengan kualitas, teknik, dan kekuatan fisik yang hebat. Dia membuat pilihan pribadi untuk pergi ke Arab Saudi, tapi dia masih muda dan punya waktu untuk kembali ke Eropa,” tandas pelatih 47 tahun itu.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"